Ada kala nya saya tertawa miris. Merasa dipecundangi
oleh kata dan baris. Seakan akan mereka memperolok sinis. ”Hey, kau tak akan
pernah mencapai garis!”
Ya apalah dikatakan. Semua yang pernah dirasakan. Menjadi
satu baur dalam resapan. Menjelma menjadi ungkapan menawan.
Kepada siapalah itu pernah ditujukan. Tak pernah
jadi urusan. Tak semestinya dihadapkan. Karena itu hanyalah lampau. Tak
mestinya dihirau.
Tapi ya jangan marah. Karena diri ini sangat
peduli. Tapi tenang saja, nyatanya hanya bisa pasrah. Menggigit jari, mengobati
hati.
Tiap insan kan pasti punya cerita. Yang berujung
bahagia tawa. Atau terpuruk
nestapa. Ya walaupun kali itu tema nya jatuh cinta.
Jangan salahkan dia yang merasa. Karena memang
debar itu ada. Pernah ada. Pernah dimulai. Dan mestinya sudah selesai.