Selalu samar
paras nya dalam keheningan
Nampak ingin
pergi tapi terlempar kembali
Membawa nafas
syahdu dari yang pernah ditinggalkan
Karena hadirnya
membawa gelintir pedih dan lirih yang tak sempat tersampaikan
Jelita namanya
Setiap waktu
embun bermain di antara kilat matanya
Setiap kali bait
nyanyian udara bersemayam pada suaranya
Seakan waktu pun
tak punya cara, bagaimana mengulang dan menyimpan segala rupa padanya dalam
suatu jeda
Maaf
Hanya ini yang
dapat dikatakan
Kau selalu berada
di dalam radang
Ketika nafas
terhela mata memejam
Ketika diri
terdiam dan biarkan terbawa suasana
Bukan maksud hati
untuk memadu
Kengerian sumpah
dan kerancuan gelisah
Jelita
Maafkan saat saya
berbisik pada senja,
Lumatkan dia.
Hancurkan saja.
Jangan sapukan
bayangan
Tiap cahaya
memandikan insan.
No comments:
Post a Comment