Jika hanya ini
yang semesta mau, biarlah. Tiap kehidupan miliki ceritanya sendiri. Yang terkadang
sanggup dibagi atau hanya sebatas ditutupi. Tak semua makna berurusan dengan
nyata, dan tak semua yang galak itu menyala. Dan jika ini berurusan dengan
semesta, biarlah. Karena hanya angin yang membawa, berbisik, dan langit
membaca. Tapi jangan salahkan jika hati ini sedikit mencela, karena selalu ada
bias warna pada laut. Yang memanjakan insan dengan segala kisah legenda dan
imajinasi berasas nafsu. Tak ada yang tahu, karena sering semesta membungkam. Karena
langitpun tak tahu, anginpun tak mendengar. Lalu seringnya menyalakan siapa? Matahari?
Jika ini yang
semesta ingin, berilah. Karena terkadang kita hanya bisa merenyuk padanya. Berdoa,
katanya. Padahal yang diminta adalah kemunafikan dan segala raya yang
mematikan.
No comments:
Post a Comment