Tergambar jelas
rona indah hasil guratan ingatan akan pesona
Yang hanya bisa tertangkap lantas disimpan
Tanpa nyatakan
setelahnya
Kau lelaki
berikan pesona tanpa jeda
Ketika mereka
serukan hanya paras mu saja
Aku mengatakannya
dengan irama lain
Kau bukan lah
paras mu
Kau adalah hati
mu
Sejauh mengenalmu
hanya dari rupamu
Tak pernah ada
beda nya
Namun kali ini
lain
Kau membungkam ku
dengan semua kenyataan hidupmu
Kisah mu
Dan langkah mu
Demi langit yang
kelam dengan butiran bintang,
Sesuatu yang
nampaknya akan selalu terbatasi
Walau tak mampu dikurangi
Kau tahu,
Terdapat batasan
bias terhadap mana yang boleh dan benar dan mana yang tidak
Mereka bilang itu
norma
Namun, sebenarnya
ini bukan norma
Ini adalah ketakutan
Hasil elaborasi
logika yang biasa nya pasti
Kau teralu elok
Kau teralu indah
Hingga hanya
mampu terekam sebatas memori
Yang selalu hadir
di tiap denting waktu yang bergulir
Karena kau teralu
jauh
Tiada tangga sampai
Tiada usaha capai
Hingga ku hanya
rantaikan langkah
dan menyeret
jejak
Bodoh ku sapa,
kau terlewat
Tak heran mengapa
Kau lelaki pujaan
setiap wanita
Yang hanya dapat
ku nikmati dari tiap balik dinding beku itu
Tanpa sapa
setelah nya
Sudahlah,
Teralu tolol
untuk impikan
Biarkan saja aku
terus merantai langkah ini
Biar ku tidak
teralu jauh berjalan
Biarkan saja ku
kekang sayap ini
Biarku tak
malambung jauh
Bairkan aku tetap
di tanah
Diam, sehingga
pasir itu tak membawa ku teralu jauh ke dalam
Biarkan aku menyairkan
namamu dalam doa
Biar semesta
bernyanyi dan angin menyampaikan
Dan Tuhan
mendengar
Mana tahu waktu mendekatkan.
No comments:
Post a Comment