January 26, 2013

Pagi dan Malam


Tiada yang lebih rindu dibandingkan kita, yang berjalan diantara dua dunia. Jika kau memang mengerti, mengapa malam dan pagi hari berbeda banyak, padahal jarak yang ada tak seberapa. Itu karena hanya Tuhan tak berkendak. Mengapa tak jadikan malam dan pagi layak nya siang dan sore? Serapat. Sebatas. Sewarna. Lalu mengapa pagi dan malam begitu rentang nampaknya? Mengapa jauh? Padahal semua nya mengerti selalu ada matahari di kala malam. Matahari sama yang menerangi pagi. Matahari yang membiarkan biasnya melekat dan menjadikan bulan pemeran utamanya. Lalu mengapa karena itu kita lupa seberapa sama nya malam dan pagi? Ribuan detik aku menatap jalanan lengang. Hanya gelap. Kau dimana pagi? Begitu jauhkah jarak kita? Bukan kah kau hanya berdiri di samping? Bergeming. Serupa asing. Kali ini detik tak tepat waktu. Ketika dingin ini menggigit lantas tak ada kejutan kah untuk insan? Hanya membiarkan malam ini terus bergulir, lantas ada sebagian yang terlunta. Pagi itu masih ada kan?


 






Pagi itu selalu ada.
Malam juga.
Namun, selalu ada yang tertahan.
Karena Tuhan, menghendakinya.

No comments:

Post a Comment