July 29, 2012

Konsep Melambat



Apa yang kau pikirkan jika kata “melambat” hadir di benak?
Ketertinggalan? Kesusahan? Menyusahkan? Kekalahan?
Bagi saya, melambat tidak selalu berarti memburuk.

Terkadang,
Melambat itu lebih baik dari mengejar.
Semacam melihat keadaan dan menikmatinya.

Melambat bukan selalu berarti ketinggalan.
Terkadang, berarti berjeda, mencermati, dan menyeimbangkan.

Melambat bukan berarti telat.
Terkadangm melambat membuat mu berpikir lebih dalam, mencari celah yang tepat yang justru nanti menyelamatkan.

Melambat itu kesempatan.
Kesempatan dari Tuhan.
Kesempatan untuk belajar mengamati dan menikmati.
Melambat itu anugrah.

Melambat itu mencintai diri sendiri.
Karena kau membiarkan dirimu bersuara, untuk diri mu sendiri.
Mendengarkan apa yang dikatakan nurani, lalu berjeda sebelum bertindak tepat.

Bukan kah dengan melambat
Kau jadi mengerti
Bagaimana di sekitar mu
Berapa banyak lubang yang kau temui
Berapa macam pilihan jalan yang bisa kau tempuh
Mengestimasi dan menganalisa jalan yang paling aman
Meminimalisasi kenyataan hasil gegabah

Tidak ada salahnya melambat.
Jika memang itu yang diperlukan.
Terkadang, teralu lama kita berlari.

Mengejar sesuatu yang bahkan sepertinya bukan kita yang mau.
Menuruti keinginan kanan kiri yang sebenarnya hanya berlalu.
Namun kita menanggapi teralu.

Terkadang,
Memang seharusnya kita melambat.
Melambat itu bernafas.
Menyeimbangkan dan menyelamatkan.



No comments:

Post a Comment